Friday, November 11, 2011

UNTITTLED POEM

Broken Heart Myspace Comments
breezeheaven.com

sky fallin' down banget ya malam ini ...
kenapa juga engga ujan ...
ahh ...

lost control banget,

lama juga ngga jadi puitis ...
pengen nulis ...
sedikit, semoga berarti.

(...)

malam ini tak satupun kutemui bintang di langit.
galap tak berarah.

malam ini mungkin tak akan seperti malam kemarin, atupun malam yang akan datang.
sebesar apapun usaha memutar waktu, itu adalah hal yang tolol ...

ku tembus jelaga yang membara dalam kening syahdu ...

aku dulu bersedia mengulur benah semua yang tercecer menjadi sesuatu yang berarti ...
tetapi semua ini seperti gulungan ombak yang tak pernah berhenti.

aku berjalan di setapak jalan ...
di tengah ilalang yang runtuh, dengan sepenggal nafas yang tersisa ...
persimpangan jalan ini bukanlah akhir.
kehidupan ini hanyalah etalase kecil yang menyilaukan.

kemana semua berpaling menjauh ?

ketika aku merasa reruntuhan debu itu mulai terkumpul.
dan tersiram air ..

seonggok daun yang berterbangan ...
entah kemana ...

atau sebuah kapal yang terapung di lautan lepas ...

mercusuar ...
bersinarlah ...
semua ingin memilikimu ...
tapi mercusuar bukan untuk dimiliki ...
ia menerangi ...
dan membawa ke dermaga.
seperti cinta.


Tuhan, berikanlah aku sebentuk hati untuk mencintai ...
hatiku pupus entah kemana ...

malam ini aku melingkar memeluk diriku sendiri ,,,
aku merasa tubuhku remuk dan patah satu per satu ...
aku merasa di dadaku ada lubang yang sangat besar dan basah ...
luka apa itu. aku tak tahu.

hanya setetes nila dalam lautan darah ...

kekecewaan yang mengungkung jiwaku yang randuh ...
redup terasa ...
seperti dikuliti malam ...
malam yang sunyi, penuh dengan tikaman.
binar pengah itu menelisip dalam air muka rindu ...
rindu yang terpatri, dan tak akan pernah terucap dan terbongkar oleh waktu ...

bongkahan penyesalan yang kini hanya menjadi es yang akan meleleh ...

aku terus berjalan ...
meski ini seperti jarum yang merejamku ...

aku disini.
aku berdiri.
menyaksikan siluetmu hilang ditelan keterbatasan penglihatanku.
tak ada yang mampu ku lakukan.
jangankan menarikmu kembali.
mengucapkan namamu pun aku tak mampu.
getir memang,
tapi ini hidup.

aku hanya terpaku mimpi.
dengan lelehan tangis membasahi pipi.
hanya berusaha menguatkan diri
badai pasti berlalu.

esok akan datang menjelang ,,,
serpih mentari akan membawa kebahagiaan ...
meski saat ini gelap sayang ...


toh aku memang hanya satu dari sekian yang berserakan ...


No comments:

Post a Comment