Monday, December 24, 2012

this is my first "Marry Christmas" :D


Hey amelie, this is your first.
This is my first turn. I know and o realistic of my destiny. Oh let me correct it, its should be ‘our’, not for ‘my’. I have heart of stone. That’s song of Iko. I don’t know why I am so happy to listen that when I am writing about you exactly. People said I’m an arrogant, wrath, gluthonny. Do you have any something badly ? fill my worst list. Yes, I’m bad. I’m sorry for that. I have a perfect man maybe. He is just mine. But, I never tired for making ... he feels uncomfortable to live with me, huh ? No, he never tired for that. Better you trust me, I will replay that, HE NEVER TIRED WITH ME !!! YES. ITS MY WISH. SOMETIMES IT IS NOT THE FACT. And I have to realictics.
Sepenggalan english amatir yang membuka tulisan ini. Aku bahkan tak mengerti harus memulai ini dari mana semua ini. Hari ini, 24 Desember 2012. So perfect. Todays damn sexy. Ah benci. Ah ? mengapa harus membenci ? for what ? nothing for that. Ah sudah lupakan. Aku sudah lama tak menulis. Barangkali tulisan yang kemarin hanyalah posting dari beberapa tulisanku yang lama. Yah, mungkin demikian. Emh. Begini, menulis adalah sebuah pelarian bagiku. Jahat bukan ? yah, terserah kalaian ingin berfikir apa emang demikian. Aku suka menulis tapi entah mengapa aku begitu malas melakukan hal yang ku sukai, bahkan. Tak seharusnya demikian untuk orang yang normal. Baiklah, mungkin aku tidak normal ? terimakasih. I have a perfect man and I want people know it. Aku punya dia yang sangat sempurna untukku dan aku ingin semua orang tahu bahwa aku mempunyai orang sempurna di sisiku. Tetapi tak mengerti kenapa ... why ... we just so different. Mengapa kita begitu berbeda, Ya Tuhan ? Ya Allah ? aku ingin tahu seberapa beda Tuhan dan Allah. Dosakah aku berkata demikian ? tak taulah. Aku hanya sekedar berusaha mengetahui bahwa tak seorangpun berhak menghakimi dan mendakwa mana dosa dan seberapa besar dosa itu. Hanya Allah yang maha mengetahui. Hanya Tuhan yang boleh menghakimiku ...
Sayang, aku tahu, akulah yang bersalah. Setiap tahun, kuhabiskan sebulan untuk berpuasa kepada Tuhanku, kau setia menemaniku. Ikut serta didalamnya. Lalu kuhabiskan berlebaran selama hampir sepekan dengan keluarga besarku. Ya tanpa dirimu. Lalu mengapa ? ketika kau meminta 4 hari untuk natalmu aku begitu kejam ? aku seketika berubah menjadi monster yang sangat kejam yang begitu berhasrat memonopolimu. Tapi tenang, aku akan selalu dan tetap belajar. untuk saling melengkapi, saling menghormati, mengasihi ... semua seperti apa yang kita rencanakan :) 
Sesungguhnya aku malah semakin tak memngerti apakah yang ku rasakan ini baik atau sebaliknya. Di kala hubungan kita akan berjalan menjadi setahun berjalan bersama. Aku masih merasakan perasaan yang sama seperti ketika awal saling mencintai ketika kita malah belum saling mengukir luka di hati masing-masing. Malah kurasakan ini terlebih, berlebihan. Aku tak bisa bernafas. Aku tak bisa aku tak bisa. Begitulah yang ku rasakan, yang ku renungkan. Ku habiskan waktu untuk menonton banyak film di rumah sayang, aku ingin sekali mengalihkan perhatianku. Oh tidak, tentu bukan agar aku melupakanmu, tapi agar aku tidak mengganggumu dan membuat ini semakin keruh. Aku sama halnya dengan dirimu. Aku tau kita seperti bercermin. Kita sama. Tak berbeda. Ketika aku merasakan rasa sedih perbedaan ini, aku tahu sesungguhnya kau juga akan merasakan kesedihan yang sama bukan ? tetapi aku tau kau tak sepengecut diriku. Kau akan tetap terbungkus dirimu yang tenang dan selalu menghadapi semua dengan dingin. Heroinku. Aku merasakan dunia ini akan berakhir hanya karena kau tak sedang bersamaku.semua kegiatan yang ku lakukan akan bermuara padamu. Semuanya. Semuanya. Tak satupun tidak. Sebeginikah aku mencintaimu ? aku membenci orang-orang ini, mereka selalu mengatakan aku sedang merajut luka yang semakin besar. Mereka mengatakan aku sedang merakit bom yang akan meledak pada waktunya nanti, hey kalian ! aku hanya ingin kalian mengerti, bahwa aku menjalani hari-hariku dengan kebahagiaan yang menyedihkan. Aku sampai tak tahu harus mengkatagorikan kebersamaan kita ini adalah kebahagiaan atau pesakitan yang kita poles dengan senyuman.
Ya Allah, Ya Tuhan. Tahun ini adalah tahun pertama. Tak seharusnya aku menghadapi tahun pertama ini dengan kerapuhan yang demikian rapuh. Masih ada tahun-tahun di depan yang harus dan menuntut diirku untuk dilalui. Seharusnya aku mempertebal lapisan ini berkali lipat dengan baja.
Aku mencintainya. Alasanku untuk tetap tegar berjuang. Di ujung pohon natalnya, akan ada ketupat lebaran. Karena didalam diriku, ada dirinya. Dan didalam dirinya, ada diriku.


ANYWAY ... MARRY CHRISTMAS FOR MY GOOD BOY, PANJI ARYO TEGAR PRAPANCA. I LOVE YOU SO DAMN ... TOO MUCH. I'M FINE, IT'S GIFT, I HAVE TO THANKFULL.

Wednesday, December 19, 2012

3 Gelas, dan Rose

Malam ini Tuhan menciptakan satu set gelas. Terdiri dari 3 gelas bertangkai yang jernih. Lalu satu teko yang cantik pula. Setiap kali ada sebuah acara, ketiga gelas dan satu teko itu selalu bersama. Hingga suatu malam, digelar pesta megah, lampion bergantungan memancarkan cahayanya yang sayu, angin berhembus tenang. Pelan, membawa seketika. Seorang tamu melihat teko itu, memintanya. Dan membawanya pergi. Tiga gelas tertinggal di atas meja. Hari-hari berikutnya gelas-gelas itu mengonggok kosong tak berdaya. Bagaimana air bisa didapatnya ? tak ada lagi sang teko yang setia menuangkan teh hangat atau minuman semacamnya. Nihil. Waktu memanglah roda yang selalu berputar dan tak pernah berhenti. Dinginnya malam mengikis gelas-gelas itu, teriknya mentari yang menyusup mengungkung gelas-gelas itu. Hingga pada suatu titik yang merambah menjadi sebuah garis retak, yang menghancurkan gelas-gelas itu menjadi pecahan-pecahan kaca. Yang menampung hujan ketika datang, melukai orang ketika menginjaknya ? apakah ini keinginan mereka ? sedangkan mereka sendiri terpecah menjadi beberapa bagian dan tak lagi utuh ?? jelas sekali mereka para pecahan kaca tak menginginkannya ! tetapi siapa yang hendak memungut mereka ? siapa yang ingin memungut pecahan kaca yang meskipun disatukan takkan menjadi sesuatu yang utuh ...

Rosa. Sekali lagi aku mendentumkan nama itu. Oh Tuhan, andai saja aku bukan yang bernama Ralia. Andai saja aku Ebony, aku Shelly, aku Natalie, aku, aku, aku ... siapa saja lah, asalkan jangan Ralia Roseline. Aku masih mengingat ketika malam itu aku melompat dari jendela kamarku untuk mengakhirinya. Namun tak berakhir. Ah tentu saja mereka selalu berupaya membuat diriku hidup meskipun aku tak ingin. Bagaimana mungkin Tuhan bisa sayang kepadaku ? sedangkan untuk mensyukuri setiap jengkal nafas yang diberikanNya kepadaku saja nihil. Aku tak mencerca ataupun menuntut sedikitpun ketika Tuhan memberikan semua ini.
Bagaimana jika kalian menjadi mengetahui sesuatu hal yang telah diketahui pengakhirannya ?? hem.. sulit dibayangkan. Rosa. Aku benci menjadi Rosa. Aku mengetahu pengakhiran dari semua ini, tapi haruskah aku berpura-pura buta ? berpura-pura tuli ? dan berpura-pura tak bernurani ? lalu tetap melangkah ke depan dengan segalanya, hanya dengan landasan aku pasti senang, aku pasti gembira, dan aku membayarnya dengan kehancuran pada ujung jalan yang tengah ku lalui saat ini. Hal ini membuatku berhenti, terduduk, menyandarkan kepalaku sejenak. Adakah satu cara untukku lari ke belakang. Cakrawala. Dimana dirimu. Mata angin. Bawa aku kembali. Sedangkan setiap aku melangkahkan kakiku maka seketika jalan yang kulalui akan terhapus dengan sendirinya. Terhapus menjadi hamburan titik-titik yang menyebar entah kemana. Lalu bagaimana ? aku tak memiliki sayap, aku tak dapat terbang. Haruskah aku tetap berjalan ke depan meski aku tahu semua yang akan ku temui di depan sana ? haruskah aku berpura-pura menjadi tak tahu ? atau aku berhenti di titik ini dan diam mengalah (baca : pecundang). Tentu tidak ?

OH Tuhan ... berikan aku satu permintaan. Aku meminta hidupku ini kembali ke awal sana. Maka ketika aku tahu jalan yang telah ku lewati takkan bisa ku lalui lagi, aku akan lebih berhati-hati. Tetapi permintaanku itu terlalu tak adil bagii semua.

Baiklah.
Mungkin inilah yang disebut takdir. Menjalaninya adalah sebuah keharusan, meski kita tak ingin. Biarkan aku tetap melangkah, semoga di sana akan ku temui keajaiban yang membawa semua ini menjadi sesuatu yang lebih baik.

Aku tersenyum. Lalu melangkahkan kakiku. Kututup mataku perlahan. Aku merasa melayang di udara, cukup lama. Aku merasakan angin kasar menyayat kulitku. Deru teriakan dimana-mana. Aku tak melihat sang teko kembali. 2 gelas yang lain hanya diam membisu menahan pedih. Hingga aku merasa tak merasakan apa-apa lagi di dunia ini, bau menyengat seperti karat menohok indra penciumanku yang mulai melemah, aku ingin sedikit membuka mataku, aku melihat pecahan-pecahan kaca bertinta darah dimana-mana. Aku masih tersenyum ...
Lihat apa yang akan ku temui setelah massa ini ...

Life of Learning

langit. ketika langit itu tak seindah langit kemarin ?adakah yang bisa kita lakukan ?aku. tak ada yang bisa ku lakukan selain menunggu kembali.menunggu langit itu kembali indah seperti kemarin.meskipun itu suatu ketidakpastian yang sangat utuh :)


jatuh. jatuh adalah hal yang pastinya akan dirasakan oleh setiap insan manusia.jatuh adalah yang mengajari kita bagaimana untuk lebih waspada.jatuh mengajari kita bagaimana untuk bertumpu lebih lama.aku. aku pernah jatuh. bukan sekali, duakali, atau tigakali.untuk yang kesekian kali.ku patrikan dalam degup jantungku sendiri.untuk tetap berlari ketika darah mengucur perih.karena ketika aku tetap berlari, aku akan menjadi manusia yang lebih kuat untuk berpijak disini.


luka. luka bukan suatu hal yang bisa kuta tanggapi hanya secara duniawiterkadang luka rohani lebih perih dari sekian luka duniawi.aku. ya, pastinya aku juga pernah merasakan luka.ketika aku tetap berbicara, namun tak ada makna.ketika aku berlari, namun tak kurasa aku diam.ketika aku bernafas, tak merasakan sejuknya udara yang ku hirup.


hampa. ini semua berkaitan dengan hampa.perasaan kosong yang terlalu mematikan hasrat untuk segalanya.sangsai memang. ketika hampa bertaburan di padang hati yang luka.serasa hanya ingin terus berbaring menyelami betapa sakitnya hati yang ada.tanpa ingin beranjak atau kembali meniti bianglala.


kecewa. mata tombak utuh menghujam jantung hati.ketika keinginan kita didapuk ketidakpastian.atau ketika apa yang kita harapkan tak menjadi nyata ...


Life of learning something is always need time and never ending.

HARI-HARI INI, DAN ESOK.

kau pengacau.
sudut mana yang ingin ku tusuk untukmu.
aku tak tahu.

benang-benang yang dulu ku pintal perlahan ...
ku ikat dengan segenap asa yang berpendar.
atau serpihan kaca yang ku kumpulkan dengan luka berdarah.

semua itu bagai bejana pecah yang tak pernah utuh kini
semua itu bagai untaian benang kusut yang tak pernah rapi kini

tak ada kebencian sebesar kebencian yang ku rasakan saat ini.
hanya waktu yang masih menjadi tumpuan diriku untuk berharap.

Tuhan,

aku beryakin bahwa Kau tak pernah tidur.

suatu saat akan kau bukakan tabir yang menutupi kebusukkannya itu jika memang ia adalah bangkai yang bersembunyi.
tetapi rasa sakit hati yang menguras dan merangrang ini.
bukanlah suatu luka yang serta merta ada dalam sehari,
luka ini adalah luka yang kau gores tiap menit lisan dan sikapmu.

karma,
i have list people you ve missed.

Wednesday, October 31, 2012

MAK YATI


Siapa yang tidak mengenal Mak Yati ? sejak hari raya idul adha kemarin namanya terus disebut di layar kaca. Ya, wanita tua asal pasuruhan yang merantau di ibukota sebagai seorang pengorek sisa-sisa kehidupan di jalan-jalan ibu kota ini beberapa waktu lalu melakukan hal yang mungkin akan sulit dipercaya bagi manusia di tengah-tengah krisis moneter di bangsa ini. Ia tidak melakukan yang bisa dilakukan para bos besar di negeri ini, iya melakukan hal yang seharusnya menjadi kewajiban para bos besar di negeri ini.
Wanita tua ini melakukan kurban berupa 2 kambing di masjid sekitar gubuknya di ibu kota. Lalu bagaimana wanita tua yang serba kekurangan ini bisa berbagi dengan yang sama-sama kekurangan ... saya hanya berfikir, andai saja ada 1000 orang yang memiliki jiwa seperti Mak Yati, mungkin Indonesia tidak menjadi negara dengan lautan pengemis.
“Ya saya cuman kepengen berbagi saja ... Saya selalu mendapat zakat ... Saya hanya ingin juga berbagi tidak hanya menerima ...” begitulah tutur wanita tua ini. Betapa tidak ? ketika ia sedang kesusahan ia masih memiliki keinginan untuk berbagi dan tidak hanya menengadahkan tangannya untuk menerima. Sungguh mulia !
Bahkan saya berpendapat tanggapan pengurus kurban di masjid yang menerima saja sedikit melecehkan, seperti halnya kurban tersebut bukan dari Mak Yati tapi hanya titipan semata. Wallahua’lam. Kita tidak sepatutnya berburuk sangka. Wanita yang rambutnya sudah memutih ini mengaku ia mengumpulkan modal untuk berkurban sejak 3 tahun lalu. Ia hidup dari berhutang makan, kopi, dan kebutuhan lain yang kemudian akan ia bayar setelah rongsokan yang ia cari terjual. Kemudia uang sisa dari membayar hutang yang jumlahnya mungkin hanya Rp. 1500,00 sampai Rp. 2500,00 dikumpulkan dan ditukarkan dengan emas di pasar walau beratnya hanya setengah gram. 3 tahun ini, emas yang ia kumpulkan sudah mencapai 10 gram dan niatnya dibulatkan untuk menukarkan dengan 2 ekor kambing.
Tindakan Mak Yati ini menggugah menteri sosial negara kita. Mentri sosial memberikan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000,00 dan 1 unit rumah akan dibangunkan untuk Mak Yati di Pasuruan. Namun Mak Yati menolak tawaran tersebut karena di Pasuruan Mak Yati tidak memiliki saudara lagi.

INDONESIAKU MALANG, INDONESIAKU MENANGIS



Indonesiaku malang, Indonesiaku menangis. Saya hanya menonton satu sesi salah satu acara berita di sebuah stasiun televisi. Tetapi rasanya bergidik menyimak rentetan berita yang sangat memprihatinkan. Dimulai dari penculikan bayi yang terus marak, tawuran pelajar, tawuran antar warga, aksi mahasiswa, hingga beras miskin yang tidak layak dikonsumsi. Betapa tidak menangis bumi pertiwi kami ? melihat kini, kenyataan yang pahit semakin bergelimpangan. Entah apakah saya yang terlalu subjektif menyaksikan berita-berita yang memilukan, ataupun pemburu berita yang nampaknya lebih cenderung ke berita yang menohok dan mencoreng nama negeri ini, namun itu tetaplah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Berita-berita tadi bukanlah berita yang asing di telinga kita semua. Berita tersebut sudah acap kali kita lihat dan kita dengar, namun demikian tidak menjadi koreksi dari semua pihak terkait, yang ada semuanya semakin marak dan seolah-olah menjadi trend baru di bangsa ini. Khususnya tawuran. Tawuran antar pelajar yang sudah membuahkan hasil, ya. Beberapa penerus bangsa ini kini telah tinggal nama hanya sebagai korban tawuran, memilukan. Masih tentang tawuran, bukan hanya ABG ABG yang notabennya mungkin masih labil, namun orang-orang dewasa yang seharusnya sudah matang juga ikut andil dalam menaikan rating tawuran di negeri ini. Bagaimana tidak ? tawuran antar warga, tawuran antar desa terus bergelimpangan di beberapa daerah di nusantara. Dimana para tetua-tetua desa ini yang dulu kala selalu menjadi kontrol para pemuda ? apakah sudah tiada dan tak ada penerusnya ? berbagai alasan terus dikemukakan, dari pelecehan seksual sampai sakit hati atau sebagainya. Saya sedikit aneh dengan semua ini, apabila memang ada warga yang bersalah dan melanggar hukum, maka sudah ada penegak hukum di negara ini. Ya, kecuali negara ini sudah berubah bentuk menjadi negara rimba yang semua harus diselesaikan dengan kekerasan, UUD 1945 dan pancasila sendiri sudah tidak ada harganya. Aparat hukum kini sudah tidak ada wibawa dan kehormatannya. Beberapa cuplikan menggambarkan adegan saling tendang antar aparat dan warga. Benar-benar seperti jaman perang di tengah-tengah negara yang sudah merdeka. Kita tak seharusnya berjuang dengan kekerasan lagi seperti saat perang, tetapi kita harus berjuang dengan otak dan pikiran untuk pembangunan dan kemajuan Indonesia. Nampaknya itu terlalu teoritis melihat keadaan yang ada. Siapa yang harus dipersalahkan ? ketika aparat penegak hukum tidak lagi ditakuti dan dihormati, beberapa kasus yang menyandung POLRI memang sedikit mencoreng nama baik POLRI di tengah masyarakat. Karena masyarakat merupakan objek yang dinamis, seharusnya POLRI lebih berhati-hati dalam bertindak, sehingga tidak menjatuhkan kehormatan dan wibawanya sendiri sebagai penegak hukum. Lalu apakah ini salah masyarakat ? permasalahan di negara ini terlalu kompleks, perilaku masyarakat yang demikian bisa saja dipicu karena tingkat pendidikan yang rendah. Lalu salahkah negara ini jika pendidikan mahal ? sedangkan dirasa subsidi untuk pendidikan telah dikucurkan sedemikian rupa, namun masih saja tak merangkul seluruh elemen di negara ini untuk bersekolah. Bagaiamana ? inilah tugas kita semua untuk mencari pemecahan dan jalan keluarnya. Terlebih lagi tawuran yang berlangsung terus berulang dan menyisakan kenangan berupa korban tewas yang mungkin tidak bersalah apa-apa. Lalu bagaimana tindakan kongkrit pemerintah ? mungkin Undang-undang Keamanan Nasional menjadi jawabannya. Jujur, saya sendiri belum paham benar seperti apa undang-undang ini. Tetapi jika memang ini solusi dari pemerintah tak ada salahnya untuk diterapkan. Apa masalahnya ? mahasiswa, beberapa kelompok mahasiswa melakukan aksi demonstrasi terkait UU ini. Jelas saja para mahasiswa ini menolak. Semua berseru, “INDONESIA INI NEGARA DEMOKRASI, KALO ADA UNDANG-UNDANG ITU SAMA AJA INDONESIA BALIK KE ORDE BARU.” Begitulah ... pertanyaan besar yang ada di kepala saya adalah, “LALU ADAKAH SOLUSI LAIN HAI PARA MAHASISWA ?????” saya juga seorang mahasiswa, tetapi saya tidak demikian idealis dengan kata ‘orde lama’, ‘orde baru’, dan reformasi. Saya lebih memandang ke kenyataan yang terus bergulir di negara ini. Bisakah para mahasiswa menjamin aman negara ini tanpa adanya undang-undang tegas dan perilaku yang tegas. Karena perilaku keras juga harus dibayar keras jika memang sudah tidak memungkinkan. Sedangkan para penegak hukum yang dibekali kemampuan dan persenjataan saja realistisnya belum bisa mengatasi. Bahkan kasus penembakan aparat terus marak. Punya apa mahasiswa ? sekolah masih disubsidi rakyat, pemulung yang subsidi kita. Lalu harus kita terus mencari masalah ? terkadang malah menjadi penghalang. Seharusnya kekritisan mahasiswa ini tidak lagi hanya berwujud gemboran-gemboran protes dan mengkritisi sebuah kekurangan. Tetapi solusi yang membangun dan kongkrit dapat mengisi ketidaksetujuan mereka dengan program pemerintah. Begitulah makna sebenarnya bahwa mahasiswa adalah agen perubahan. Lalu orde baru, saya tidak bisa memastikan apakah ini benar atau hanya selentingan semata, dulu pada saat orde baru memang masyarakat tidak diperkenankan melakukan demonstrasi, apabila ada salah satu pembuat ricuh, maka para sniper di negara ini siap menembak mati para provokator tersebut. Tapi yang sedikit menggelitik hati adalah, ada seseorang yang pernah berbagi cerita pada saya bahwa di mayat tersebut akan ada note dan uang yang berisi bagi siapapun yang menemukan harap menguburkan mayat ini dengan layak. Kini reformasi telah tercetuskan dan negara yang sebenarnya belum siap untuk berdemokrasi ini menjadi negara demokrasi. Lalu dimana pencetus reformasi itu ? hanya kompor di tahun 1996 ? yang kini sudah tidak ada panas-pananya ? atau kita semua sudah lupa siapa dia ? atau pemburu berita yang kurang memberitakan kiprahnya ? entahlah. Tetapi Indonesia sebenarnya tidak sepenuhnya menjadi negara demokrasi. Masih banyak sisi gelap negara ini yang menunjukan negara ini liberal dan lain sebagainya. Dunia memiliki banyak bentuk negara, semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Negara-negara menggunakan bentuk negara dan bentuk pemerintah sesuai dengan tindak rakyatnya dan bagaimana cara memajukan negara tersebut. Lalu ketika negara kita begitu bobrok dengan demokrasi, haruskah demokrasi ini tetap dipaksakan di negara ini ? tugas kita semua untuk mengkaji dan menemukan jawaban terbaik. Saya lebih tertarik ketika hukum sudah tidak ditakuti, memang untuk beberapa waktu hukum perlu mengembalikan keperkasaannya, para provokator harus dibrantas habis sepertihalnya para koruptor ! sudah saatnya hukum tidak pandang bulu dan tidak mudah dibeli dengan kertas bernilai. Bagaimana menurut kalian ? haruskah kebobrokan negara ini berlarut-larut ? harus berapa lagi yang tewas menjadi kenangan ? harus sampai kapan demokrasi setengah hati ini dipertahankan ? terkadang pilihan tegas dan menajemen mengambil resiko harus direalisasikan dan tidak hanya menjadi seonggok teori belaka.

Monday, October 8, 2012

ANYELIR



Pagi menggulung malam yang pekat gempita. Matahari masih mengintip manja dalam belaian fajar. Semilir segar angin pagi menembus jelaga malam sebelum kota ini terbalut asap manusia dan segala penat yang menantinya. Sedangkan mendung tetap setia mencumbu mentari yang manja. Yah, sudah sebulan ini kota tak lepas dari rinai hujan. Setidaknya aku salah satu menyuka bau tanah basah, sayang sekali sudah tak banyak tanah di kota ini, semua tertutup pekatnya aspal atau cor semen. Aku masih duduk menyandarkan kepalaku pada silangan lengan di etalase jendela sederhana. Pagi ini aku sama sekali tak bernafsu untuk kembali ke kantor. Rasanya aku ingin berbalut tidur yang panjang agar segalanya enyah dari kepalaku.
Anyelir, hidup ini bukanlah panggung sandiwara yang kau tata. Anyelir, dunia ini bukanlah suatu pertunjukan yang bisa kau sutradarai seenaknya. Dunia ini juga bukan seruangan berisi manusia yang bisa kau gurui sekenannya. Yah begitulah kira-kira aku mengatai diriku sendiri jika memang aku terlalu munafik ingin seperti ini. Tak sedikit dari mereka menyebutku seorang “nona Idealis” yang kerap berusaha membuat skenario dari kehidupan, bahkan seseorang pernah menyarankanku untuk melamar menjadi Tuhan. Jika menjadi Tuhan adalah sebuah pekerjaan. Adakah yang ingin mengatur orang di seluruh dunia ini ? adakah manusia yang ingin mengingat segala dosa dan kebaikan dari seluruh orang di dunia ini ? dan apakah ada yang dengan kekuasaannya memaafkan umat yang berkali-kali membuat dosa ? tentunya tak akan ada manusia yang bisa karena itu hanya Allah SWT satu, amin.
Aku benci dibohongi. Entah mengapa. Tapi aku sering berbohong. Entah mengapa pula. Hidup ini memang seperti roda yang berputar. Segala yang terjadi di kehidupan ini merupakan siklus yang pasti dan rata akan terjadi. Karma adalah suatu hal yang sulit ditangkap logika namun sering kali terbukti adanya. Sebenaranya itu hanyalah sebagian kecil dari kekuasaan Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan adil pada umatNya. Jadi yang terjadi untukku saat ini adalah sebagian dari keadilan itu ?
Patricia Anyelir Binggar. Siapa yang tak mengenal nama itu ? aku memang pribadi yang sedikit arogan. Setidaknya seluruh lapisan atmosfer di kantorku yang memiliki 6 lantai ini semuanya mengenalku. Anye yang selalu menjadi best employee of the years. Selama 3 tahun berturut-turut. Ya, baru 2 tahun aku menjajaki dunia kerja dan aku menjadi seorang Editor yang dapat ‘diandalkan’ yang selalu memunculkan ide-ide baru di setiap meeting yang diselenggarakan, yang selalu mempresentasikan sesuatu dengan memukau, dan yang muda akif cantik dan ... terlalu mudah bergaul, begitu terbuka dan lepas. Itulah sisi entah negatif atau positif dari diriku. Tentunya setiap orang senang dengan seseorang yang sesupel diriku, tapi tidak demikian untuk pasanganku.
Langit. Aku sudah bersamanya kira-kira selama 5 tahun terakhir ini. Aku mencintainya. Tentu saja aku tak sekedar menyayanginya tapi juga mencintainya. Tak mungkin aku dapat bertahan selama ini bila rasa cintapun sudah tak ada. Tetapi menjalin hubungan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Aku dan langit bukan tak lagi pernah mengalami permasalahan namun sering bahkan langganan memiliki permasalahan. Apalagi semenjak aku kerja dan kita tidak sekantor tentunya. Semua terasa bertambah berat. Kepercayaan memang sesuatu yang mudah diucapkan namun cukup sulit untuk dipercaya. Entah aku, entah Langit. Kami sama-sama memiliki  ketakutan yang sama besarnya. Ketakutan itu sering kali membuat satu sama lain gemar menuduh dan tentu saja itu semua hanya akan bermuara pada sebuah pertengkaran kecil yang terasa menyenangkan.
Jossa. Sama dengan Langit, ia rekan seangkatanku saat kuliah dulu. Bedanya disini, Langit sangat membencinya. Suatu alasan yang mungkin sulit ku pahami sebagai wanita. Tapi aku tetap berusaha memahaminya sesuai dengan kemampuanku. Tetapi masalahnya disini Jossa juga seseorang yang baik terhadapku. Entah bagaimana kebaikan itu sebenarnya hanya saja dia adalah orang yang dulu sempat mengulurkan tangannya ketika aku terjatuh. Walaupun demikian, aku ataupun dia tak pernah menganggap ini sesuatu yang lebih, ini hanya sekedar pertemanan biasa bahkan kami sama-sama mengungkapkan bahwasannya kami sama-sama memiliki orang yang terkasih dan itu bukan salah satu dari kami. Namun Langitku akan tetap menjadi Langitku. Ia sama sekali tak suka aku bergaul dengannya. Sering kali aku berusaha untuk menuruti kemauan Langit bahkan sampai berjanji kepadanya. Namun semua itu sama seringnya dengan frekuensi aku gagal dan mengingkari janjiku sendiri. Sebenarnya aku sangat membenci tindakanku yang seperti ini namun semuanya tak semudah yang dibayangkan ketika kita dihadapkan pada 2 orang yang sama-sama berarti, tidak sama, jelas sekali aku mencintai Langit, tapi Jossa, aku berhutang budi padanya dan budi sulit dibayar. Konyolnya lagi aku bukan seseorang yang tega untuk menolak seseorang yang meminta bantuan. Keadaan ini semakin keruh ketika Jossa bekerja di kantor yang sama denganku hanya saja departemen kita berbeda, namun ia sering meminta bantuan mengenai urusan kantor.
Aku menghindarinya sekuat tenaga demi Langitku. Tapi kurasa Tuhan tak rela jika semua ini terlalu mudah. Semakin aku menghindarinya kurasa api pertengkaran dengan Langit semakin muncul dan siap membesar dan membakar bahtera kami. Sejak kuliah sampai dengan kerja sudah tak terhitung lagi berapa kali kami berselisih paham hanya karena Jossa. Aku juga yang bersalah. Entah mengapa aku begitu takut untuk sekedar jujur bahwa Jossa meminta bantuanku. Tapi apa bedanya jika Langit adalah orang yang sangat perasa dan dia akan mengetahui dusta yang ku perbuat ? semua itu hanya akan semakin keruh. Aku semakin tak mengerti bagaimana jalan pikiranku dan bagaimana aku bisa terbebas dari masalah seperti ini karena aku sudah cukup bosan dengan semua ini.
Puncaknya adalah sepekan kemarin. Selama aku kuliah sampai aku kerja dan semenjak Langit melarangku untuk dekat dengan Jossa walaupun hanya berteman, aku memang sudah menghindarinya dan mengurangi kemungkinan keretakkan hubunganku dengan Langit. Tetapi lagi-lagi semua itu tak semudah membalik telapak tangan. Malam itu tergesa sekali Jossa datang ke rumahku untuk meminta sebuah data untuk presentasi kantor keesokan harinya, malam itu tengah malam seusai Langit mengantarkanku pulang. Aku juga tak mengerti mengapa ia harus memintanya padaku sedangkan aku yakin rekan kerja yang lain juga memilikinya. Entahlah. Aku sempat ingin memberi tahu Langit tentang maksudnya, tapi ketakutan itu mencekik langkahku, serasa setan yang berbisik untuk memaksaku berdusta karena tanpa berdusta jelas Langit tak akan mengijinkannya sedangkan Jossa terus memohon. Aku tak tega tapi kadang aku terlalu tega tanpa ku sadari. Ya kingkritnya, aku tak tega menolah permohonan Jossa tapi aku begitu tega membohongi Langitku yang sangat ku cintai. Semua ini terasa mulai tidak masuk akal. Lagi-lagi aku tak mengerti apa yang ada di otakku saat itu. Semuanya memang benar, aku  bukan cleaning service yang rajin bersih-bersih termasuk membersihkan pesan masuk di ponselku. Keesokan harinya seperti biasa Langit menemaniku makan siang, dan ponselku. Ya, dia membacanya. Semuanya. Ditamparpun mungkin aku akan diam. Karena semua ini salahku. Ia begitu murka. Bahkan di meja itu juga ia memutuskan hubungan kita. Aku sama sekali tak menangis. Hanya saja aku ingin menjatuhkan diriku ke dalam samudra terdalam. Sesak dipenuhi rasa bersalah. Tak pernah Langit seperti ini, apakah dia sudah cukup muak denganku ? mungkin. Aku tak pernah mendengar ia ingin memutuskan hubungan kami. tapi kali ini aku yakin ia tidak sedang menggertakku. 5 tahun aku bersamanya baru kemarin ia membentakku. Aku hanya diam. Menangis walaupun aku sadar tangisanku hanya akan mempermalukan diriku sendiri. Aku tahu, Langit hanya akan menganggap tangisan itu sebagai air mata buaya. Tetapi rasanya benar-benar sakit. Aku tak ingin kehilangannya ... Ya, ia memelukku dengan sabar dan menarik kata-katanya untuk berpisah. Aku semakin terisak. Rasanya aku orang paling berdosa, apa aku ini selalu menyakiti hatinya ... orang yang sangat mencintaiku. Bahkan yang memilih mati apabila sampai aku melakukan kesalahan ini lagi. Tak ada yang ingin aku katakan selain aku berusaha untuk membenahi semua ini meskipun terlambat. Aku mencintai Langit dan akan kulepas segalanya demi mempertahankan dia. Karena cinta bukan sekedar dusta.
-to be continued-

Wednesday, September 19, 2012

He is your destiny, sure ??? These point will describe ...


Maybe, he is your destiny ... Sure ?

Hem ... rasanya kaku ya, udah lama banget gue ga ngeblog. Uda lama juga gue ga nulis. Kebetulan malem ini ada sesuatu yang pengen gue bahas. Pengen banget gue bahas. Mungkin ini ga penting juga sih. Gue cuman sekedar berbagi apa yang gue tau atau apa yang gue pikirin, barangkali kita ada kesamaan girls, atau bisa saling melengkapi dan bertukar ide J
Yaps ... its about “love”. Entah kenapa ya, kosa kata cinta ini ga pernah luntur sebagai bahan yang selalu hot untuk dibahas. Mungkin itu karena dibelakang 4 huruf itu ada berjuta-juta makna atau rahasia yang tak satupun dari kita dapat menjabarkannya secara detail. Jadi ga abis-abis deh dibahas :p haha ...

Yang pasti girls ...
Orang itu cinta sama lo kalo orang itu ...
1.      Mampu nerima lo apa adanya. Nerima kekurangan lo bukan Cuma nerima kelebihan yang lo punya. Karena orang yang ga cinta lo juga bisa kali kalo Cuma nerima kelebihan yang lo punya. Tapi nerima kekurangan orang lain itu bukan perkara mudah. Itu susah ... Tuhan emang menciptakan kita beda-beda girls, ya emang sih maksudnya biar bisa saling melengkapi. Tapi kadang yang namanya puzzle emang buat jadi gambar yang utuh ada kalanya kita salah masangin kan ? yah sama aja kaya idup dan nyari pasangan.
2.      Mampu nerima orang-orang disekitar lo yang sayang sama lo selain dia. Ya maksud gue orang disini bukan selingkuhan lo ya girls ... hahah emang sih selingkuhan pasti sayang sama kita, tapi please ... stop betray. Gue tipe orang yang lebih milih sekarang gue putus abis itu besok gue jadian sama orang lain ketimbang gue harus selingkuh, itu sama aja kaya ngerendahin diri sendiri. Kalo emang lo suka sama dia dan dia suka sama lo, yaudah lo atau dia harus milih kalo emang ada orang lain yang masih sama kalian waktu itu. Biasanya orang selingkuh ini embel-embelnya ‘kasian’ dan ‘ga tega’ tapi padahal doi sama aja jadi orang yang ‘setega-tega-nya’ orang. Emh, kenapa gue jadi bahas selingkuh begini -_- kapan-kapan aja ya gue bahas yang  namanya selingkuh. Next posting mungkin, atau bisa dibawah postingan ini malahan. Haha .. udah-udah kita balik lagi ke topik. Yak, jadi begini kalo misalnya lo punya pacar yang ga bisa nerima temen lo atau siapa kek keluarga atau entah orang yang sayang sama lo dan berarti di kehidupan lo, yaudah tinggalin aja. Ga usah dilama-lamain ngebuang waktunya. Sekalia aja doi ga bisa nerima orang itu anggep aja ya lo punya temen si A. Lo udah temenan sama si A ini udah lama. Eh susah deh gue ngetiknya si A si A -_- anggep aja namanya siapa ya, em oke Ken aja ya. Anggep aja girls lo uda temenan sama yang namanay Ken ini sebelum lo jadian sama doi. Udha sohip lah. Eh tapi waktu lo jadian sama doi, doi bilang kalo doi benci sama si Ken ini. Apa yang harus lo lakuin ? OKE, gini ya. Pertama. Ga harus kan lo benci sama orang yang doi benci ? terus ga harus juga doi benci sama orang yang lo benci. Tetap dong bersikap baik sama orang yang udah baik sama kita. So ? lo harus ngebicarain ini dari awal dan bikin kesepakatan di awal juga. Kalo misalnya emang dia ga bisa nerima, yaudah lupain aja. Toh temen lo pasti punya kenangan lebih banyak kemana-kemana ketimbang sama doi yang notabennya baru aja jadian sama lo. Jadi kalo lo tetep maksain dan mikir kalo semua bakal baik-baik aja, lo salah besar. Malahan kejadian-kejadian kecil yang ecek-ecek tentang lo sama Ken ini kadang bakal jadi api abadi buat hubungan kalian ? yakali mau berhubungan yang tiap detiknya kebakaran api abadi ? kalo gue mah ogah. Panas men ... kemarau nih. Sungai kemana-mana kering, ada pemadam kebakarang juga mau ngambil air dari mana. Iya gue tau ini bakal nguras air mata, tapi asal lo tau, air mata lo itu ga bisa kok madamin yang namanya api abadi. Itu benci abadi girls.
3.      Mampu nerima lo dan apapun masa lalu yang lo punya. Nah. Point nomer 3 ini yang paling krusial. Kadang, kita berhubungan sama orang kan ga bisa langsung cocok. Bisa aja orang yang sama kita sekarang ini bukan orang yang pertama kita cintai atau sebaliknya. Emang yang namanya mantan atau segala perihal tentang masa lalu itu inang-nya penyakit ‘nyesek’. Tapi gimana lagi ? mau kaya gimana kan tetep aja yang namanya asa lalu itu adalah kejadian-kejadian yang pernah kita alami dan ga bisa direkayasa seolah-olah lo ga ngalami ? bisa sih. Ini mah Miska pasti bisa, Miska kan jagonya muter balik fakta. Tapi gue saranin kaga usah ngikutin Miska. Sepande-pande tupai berenang tenggelem juga, yaiyalah -_- kapan sejarahnya tupai renang ? dikira KOI -_- yang dodol siapa sebenernyaaaa >.< oke skip. Jadi kalo doi mau pacaran sama orang yang ga punya mantan ya suruh pacaran aja sama bayi. Ini jaminan yang sumpaaahh ngalahin asuransi manapun. Mana ada bayi punya mantan ? ckck.

Oke girls ... udah banyak yak ? udah capek ya bacanya. Tenang aja gue juga udah pegel ngetiknya. Kayanya udahan aja ya kita, yak pokoknya inget-inget aja 3 point itu deh. Kalo emang doi bisa nerima 3 point itu, ya paling engga hubungan lo ga goyah Cuma gara-gara kena angin amatiran. Gengsi dong, masa iya lo punya kapal oleng cuman gara-gara angin amatiran ? gue lebih bangga kapal gue oleng kena badai catrina daripada angin amatiran. Parah !

Wednesday, June 13, 2012

Fall For You


The best thing about tonight’s that we’re not fighting
Could it be that we have been this way before
I know you don’t think that I am trying
I know you’re wearing thin down to the core

But hold your breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
You’re impossible to find
This is not what I intended
I always swore to you I’d never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed
But I have loved you from the start
Oh
But hold your breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
It’s impossible
So breathe in so deep
Breathe me in
I’m yours to keep
And hold onto your words
Cause talk is cheap
And remember me tonight
When your asleep
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
Tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
You’re impossible to find ...

dedicated to PATP

Saturday, April 21, 2012

Belongs To PATP's


Still 26.
Belongs to PATP.
Ya, i just using my heart, not my brain. Oke fine, call me stupid.

Tuhan memang satu.
This is my own blog, this is my own history. This is my own life ... and ...
This is my own car.
I will drive it with my wish, If you don’t likes my own way.
Please go from my car.

I love the way you lie – Rihanna.
Yeah ... gue suka banget cara dia bohong ... malem ini gue stalk aja di depan lap top. Ngga ada yang bisa gue lakuin selain cerita. My heaven breeze ... please blow your own breeze ... cool me ... from this anger ... from this confusement ...
Hampir 12 jam, gue nunggu 3 bells nyala di handpon gue. Tapi ngga juga gue denger.
Barangkali speaker HP gue lagi ga healthy. Tapi ... yang nada dering yang lain bisa nyala.
Its Fine J

Gue juga ga ngerti apa yang harus gue tulis disini. Sekedar cerita ? atau sekedar keluhan ? atau apa ... yang gue tau ... my feels blended ... my sight s blind ... gue ngerasa absurd banget hari ini ... gue juga gatau kenapa yak, kisah di idup gue berwarna bahkan terlalu berwarna. Ga jelas apa jadinya.

Hey ini mobil juga mobil gue.
Gue yang nyetir. Terserah gue mau gue bawa kemana.
Terserah juga gue mau nabrak traffic lamp kek mau gue jeblosin ke jurang kek ...
Terserah gue juga mau lewat jalan tikus atau lewat jalan tol ...
Semua terserah gue.
Lo ga suka ? TURUN !

Iya. Itu diri gue. Salah satu dari sisi idealisme gue yang cukup wah. Kadang gue ngerasa ini idup gue. Kenapa sih mereka harus nentang ... kenapa.

Iya gue tau gue salah.
Semua yang gue lakuin disini useless ...
Gue sadar gue cuman nunda rasa sakit ati J
Gue juga sadar kalo kita beda .... entah dimana perbedaan ini membentang.
tapi di lain sisi gue ngga mau langsung jadi looser ...
gue masih pengen memperjuangkan ,,,
yakali percuma, kalo lo-nya udah engga.
:)

Mungkin tak sehangat dulu.
Mungkin tak sewangi dulu.
Dunia ini ngga pernah sedetik aja berenti berputar.
Takdir mengejar.

Oke .... selebihnya emang lebih dari 24 jam yang lalu. Sekarang udah pagi.
Lo tau ngga si ? gue nunggu ... gue nunggu ....
Dan gue tetep ga ngerti, kenapa ya ? mereka bakal baru ngerasa nyesel setelah gue capek, gue pergi ...
Gue bukannya tipikal cewek yang kalo udah pergi mau balik lagi.
Bukan, kalo gue udah ngejauh, itu brati gue ga bakal balik lagi. Sikap.

Ah gue ngomong apa sih barusan ...
Otak gue absurd banget pagi ini. Kaya ga bisa buat mikir sellow.
Pala gue pening banget. Ah apa ini ? keluhan ?

Gue sendiri yang buat.
Apa mungkin dia mau menyelamatkan dirinya sendiri ?
Tanpa gue gitu ?
Idup adil banget ya.

Gue mau share sesuatu ... semalem gue texting sama beberapa temen kampus gue. Yah buat mereka yang udah tau tentang semua ini. Well ... jawaban yang cukup mewakili. Seperti biasa, pendapatnya kepecah jadi 2 versi gitu.

“Emm ... kalo gue jadi lo mel, gue bakal lanjut. Selama gue ngerasa gue bener kenapa engga. Toh kalian sama-sama single kan. Kalopun pada suatu saat kalian emang bener-bener ga bisa, kalian bakal kepisah kok. Tapi Tuhan itu kasih yang terbaik buat umatNya.” – FirstOpinion.

“gue yakin mell lo udah dewasa, lo pasti tau mana yang bener mana yang salah. Mungkin kalian ngga salah sih ... tapi waktunya aja yang salah. Apa lo mau ngerusak semuanya ?” – SecondOpinion.
 
OK ... dari situ

Gue cuman mau menanggapi. Sesuai kapasitas gue sebagai subjeknya.
Pendapat pertama, makasih yah guys. Lo baik banget sama gue, lo tau posisi gue juga ga gampang mesti gimana. Gue cuman makasih. Makasih lo nyaranin gue ngegenggam erat keputusan Tuhan apapun itu.
Pendapat kedua, makasih juga guys masukannya. Tapi kalo misalnya sekarang ini masih waktu yang salah, jujur, gue ga ngerti mana waktu yang bener.
Apa waktu gue punya gandengan terus dia juga ? itu ya waktu yang bener ?
Gue bukan tipikal orang yang stalk ke masa lalu. Masa lalu ngga selalu harus membayangi kita buat ngukir masa depan. Begitu juga dengan kegagalan. Hey, lo tau mantan gue udah biasa aja lagi jalan sama cewek lain. Naif banget publik yang selalu ngawasin gue ...

Ini freak !

Okelah, gue sendiri ngga ngerti apa esensi gue ngomong kaya gini dari tadi. Kayanya gue ngga ada tujuan banget ngomong begini.

Buat lo ...
Gue tau lo bingung.
Gue tau juga lo ga sepenuhnya sayang sama gue.
Gue juga tau lo ga mau nyakitin orang lain ...
Tapi inget, idup ini selalu ada me- sama di-.
Ngga ada semuanya yang ngga make effects sama ngga take a risks ...
OK, gue ngga nyalahin siapa-siapa.
Mungkin emang cuman jalan yang cuman harus dilewatin tanpa disinggahi.
Yak, gue tau semuanya J
Makasih.

Monday, April 9, 2012

dear you, 26.

I'm tired of being tired ... I'm give up of being give up ... it's not enough to said 'i'm sorry' anymore ... because any guiltless twisted lies ... I never want to separates with you ... anyway ... let me remind my pass about you ... it's not because I love many boys or anything same. but I ain't lovable one, but it ain't my type to fallin' in love because we've usually together ... I'm falling in love in the first sight :). no comment about this statement, I just try to share who I am :) oke that day ... on 2010. an campuss orentation ... seniors asked us to collect their signatures. I'm always bad on the crowded situation. all of us run left, run right ... we cried out. we pleased. hahah many acts just for a signature ... I ain't tall enough ... so that's so difficult when I have to fight for senior's signature. I just stand up and silent. and then ... he came. he saw. and he said, "give me your book, and let me ask a signature for you." it seems ... I'm flooded by anything which undescribes. I just smilled and gave my book. I remembered him ... OK then ... the fate meet us on the same class ...
actually, I knew his name ... I knew, even though it's just a little bit. but, someday, destiny would be destiny. I knew that he have been on relationship with another. there are deep disappointed maybe, but I tried to realistics. seems ... beat by unthought thing. hitting pass by. yes, I'm sure you know what I have to do .... yes ... FORGET. because forgetness is the best solution to erase disappointing. just a theory because it's not easy enough :) a months ago, he gave me a rose, of course he is single. actually he never want to gave me, but he also don't know why he gave me. dizzy, OK. awake. yes, everythings about him blinding my eyes .... awake some flirtness which I've burried. seems like digging up and appears in the surface life. but all ... being so complicated ... I never wanted this so on. but, I think I only ask for your understanding about all this. I wish you can respect a little bit ...
because when all was eroded by disappointed and lost, really, I won't see you on regretness ....

Saturday, February 25, 2012

Lo ngatain orang galau ? Ups..

oke. udah lama gue ngga nulis. rasanya kaku banget. banyak yang udah terjadi di kehidupn gue akhir-akhir ini. banyak juga yang udah ngebuat pikiran gue makin pening. gue hampir ga bisa ngerti apa yang orang-orang itu pikir. gue bukan tipikal orang yang ngambil pusing sesuatu. selama bisa take it simple, why not ? banyak banget uneg-uneg yang pengen gue tumpahin malem ini. yes. itupun kalo gue barhasil nulisin semuanya. mengingat daya otak gue sekarang udah menurun drastis :) enw .. gue ngga mau banyak basa-basi lagi .. maybe lets we begin this discuss ... pertama. galau. gua ga tau kenapa banyak banget orang yang suka ambil pusing dengan orang-orang yang sedang galau. Ok. it just my opinion, galau adalah bagian dari hidup yang pastinya dialami oleh semua orang. tetapi memang ada baiknya galau itu tidak berkepanjangan. karena Tuhan tak mungkin tidak memberikan satu kebahagiaanpun kepada umatnya. jadi tidak selalu galau merupakan langkah kongkrit kita untuk bersyukur kepada sang Pencipta. tetapi memang rada sulit ya membedakan mana tulisan galau mana penyaluran rasa. example : "ihh, gue sebel banget sama dia. rasanya idup gue ini ga berguna banget ya. dia aja ngga cinta sama gue. kenapa gue harus idup coba? gue pengen mati aja ..." "Semua tentang dirinya membuat peluhku bercucuran. masa ini memang masa semua rasa kesal terkucur. merembas dan meniti serpihan hati yang hancur. nila yang terasa hampa tanpa salemba nyiur cintanya. aku sepi. terbunuh sepi." ada dua contoh ketikan yang gue paparkan diatas. mestinya dari situ lo semua yang suka ngejudge orang bisa mikir. itu juga kalo lo pada masih punya otak. jadi rada susah ya di Indonesia ini. sebagian besar orang terpapang kata 'mengurusi urusan orang' sebagian besar orang Indonesia lebih suka meniti kebobrokan dan kekurangan orang lain ketimbang meniti dan membuat hidupnya sendiri menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Ok gue ngga bertele-tele lagi. gue suka sajak. gue puitis. gue romantis. terserah lo pada mau ngomong apa. emang itu suatu kelebihan yang ngga harus gue tutup-tutupi. di setiap buku gue, pasti ada sajak. entah itu curahan kebahagiaan gue atau kesedihan gue. gue bukan duta move on atau duta galau apalagi duta sheila on7. Plis mel, serius. well. balik serius. nah ... masalahnya, kenapa ya banyak banget orang yang ngatain gue galau ? entah itu karena gue suka posting atau ngetwit sajak atau hanya sekedar lirik lagu yang gue suka. coba pikir deh, emang kalo misalnya gue ngepost lirik lagu sedih itu gue lagi galau ? plis ya. tiap orang punya spot art masing-masing, kadang gue ngerasa arti tulisan itu bagus. gue pengen mengenang itu. salah ? lo tau ngga kenapa jejaring sosial itu ada block, unfollow, remove, mute, hide, dsb ? itu gunanya biar lo pada yang ga suka ngga usah banyak bacot. apa susahnya tinggal manfaatin fasilitas itu ketimbang kebanyakan bacot ngejudge orang ? lagian gue ngga ngerasa ngetik hal yang semacam mau minum racun tikus lah ini lah itu lah. yang gue juga ngerasa itu semua berlebihan. gue bukan orang bego kok. dan gue juga masih punya otak buat bersyukur. enthen, lo pada tau ngga sih arti galau itu apa ? galau itu bingung coy. idup ini pilihan, wajar dong kalo kadang kita bingung, kita gundah. itu manusiawi. kita diciptain punya karsa, punya rasa. bukan robot. enw ... itu semua menurut gue juga wajar.
lagian, kalo misalnya iya gue lagi galau ? itu ngerepotin elo ? ngurangin jatah idup lo ? apa gimana sih ? kelo lo ngerasa rugi ya ngga usah baca. atau block acc gue. gue ga keberatan kok.
janganlah, merasa idup di negara merdeka tapi kita sendiri dijajah. gue merdeka. gue berhak nulisa apa aja selama itu ngga mengandung sara. emang udah pernah ada ya diliput, "Polisi membekuk orang galau?" hey. orang galau bukan penjahat selama dia ngga ngebunuh orang. please ... open your mind ... open your eyes. jangan idup dikelilingi tembok gengsi lah ... orang galau itu bukan orang hina. bukan orang nista. selama mereka menuliskannya dengan wajar.
setiap orang berhak dong mengekspresikan dirinya sendiri ?
kongkrit ya. ada beberapa acc twitter orang2 famous, yang kadang twitnya juga mengandung unsur 'lebay','ga penting'. itu penilaian gue secara global. tapi apa ada yang berani nyerca mereka ? ada juga malah di RT. coba kalo yang ngetwit itu orang biasa ? ada juga dikatain 'sampah', 'spam', 'penting ya?'. helloo ... ketika lo pada klik tombol 'follow' mestinya lo mikir dulu kali. salah lo sendiri, follow sendiri, protes sendiri. enw. ternyata emang ya kepopuleran itu berpengaruh kepada respon publik. sangat unfair :) yeah. Indonesia. gue nulis ini bukan karena gue kenapa-kenapa atau gue pengen ngebelain kaum galau didunia. ngga ada kok kaum galau sebenernya, itu lebay-lebaynya orang ngejudge aja. tadi sebenernya gue udah mau tidur. tapi gue ngebaca twit dari acc temen gue, yah kira-kira kaya gini ... "kadang-kadang saya masih bingung dengan pikiran orang yang galau, kok bangga banget ya memperlihatkan galaunya ..." emm ... gue cuman senyum. sempit. terserah lo mau ngomong apa. tapi pikiran lo totally sempit. kadang-kadang gue juga ngga habis pikir sama orang-orang yang terlalu repot mengurusi urusan orang. hahah ... lo pikir dong. Kahlil Gibran bisa nulis kaya gitu karena dia punya spot kesedihan didalam batinnya. lo pikir dia nulis sambil ketawa cekakakan. terlalu rumit sih kalo pengen gue jabarin, yah intinya ... mulailah ngga mengurusi urusan orang lain yah. kurangi menuduh orang galau hanya karena orang itu bersajak :) terus nih, udah yakin postingan lo pada itu 100% berkualitas ? yakin lo pada selalu posting hal rasional ? gue yakin entah itu cuman 1% lo pernah kan mengekspresikan perasaan lo ? jadi coba deh pikir ulang mainset lo pada. udah kaya paling rasional aja ... kalo gue jadi kalian. gue malu malahan. kelihatan betapa gag berkualitasnya gue. ngga bisa ngebuat. tapi jago nyacat. pilih jalan idup lo deh. hahahah ....

Saturday, February 11, 2012

CLA :)

"dalam kekacauan ini ..." bisik bells kepada clara yang masih membisu. terkunci pada kursi yang menumpu seluruh berat badannya detik ini. DEAR :: my heart manjor, sisi terdalam dan terkelam dalam hidupku, yang tak pernah akan diketahui oleh makhluk lain yang berjenis manusia. mereka yang di luar sana merasakan kehilangan yang teramat sangat, gila barangkali, kalian semua, inspirasiku menulis ini ... yang mungkin meanless, ku harap dapat dimengerti. sekedar intermezzo betapa sulit ketika harus menjalani hidup selaksa detik-detik yang berjalan di dunia ini seperti jarum-jarum yang berjalan merata menusuk rapat permukaan kulitku. betapa pedih ketika aku harus tetap merasa utuh sedangkan aku tak tahu dimana kepingan tubuhku yang lain. menjalani semua yang terjadi di dalam hidupku ini seperti terangnya matahari di ufuk timur mungkin. well ... sedangkan kelam menenggelamkanku di bawah alam sadarku. aku kehilangan. sesuatu yang pernah menjadi salah satu alasan aku bersandar di hidup ini. sebuah kegagalan untuk ke sekian kalinya yang mungkin tak lagi dapat aku tolerir. menyedihkan ! berdiri tegak di bawah rinai hujan yang membirukan tubuhku segera, hanya untuk mendapat seutas senyum. "aku orang waras." aku bersedia menggigit daging yang menggumpal di tanganku melewati jalan setapak malam itu. hanya upaya melawan kebodohanku, penyangkalanku. dasar tolol ! mungkin clara saudara kembarku yang merasakan sedikit sakit yang ku rasakan, ya tentu saja karena aku adalah bagian darinya, dan sebaiknya juga sebaliknya. mungkin ia satu-satunya yang merasa aku adalah mayat hidup, setelah mum. setelah keberhasilanku menghancurkan hati mum. "aku hebat, bukan ?" sangat tak bijaksana melibatkannya bahkan dengan sangat tak terhormat menjadikan sasaran dalam masalah yang satu ini. "ku mohon bells ... hentikan semua ini ..." rengek clara malam ini. aku muak dengan caranya bicara. aku sungguh ingin muntah. entah mengapa semua ini begitu palsu di depan kelopak mataku yang menghitam. "hentikan ? apa yang harus aku hentikan cla ? sedang tak ada dalam hidupku yang berjalan. kau tahu itu." jawabku tenang. tetap menjaga eksistensi suaraku. "kau pikir aku ini orang asing ?" "mungkin begitu saat ini." kataku acuh, aku sama sekali tak berniat untuk membagi apa yang aku rasakan kini, karena aku sendiri tak tahu apa yang tengah aku rasakan tentunya. "berhentilah bersikap seolah-olah aku ini harus kau hindari, bells ..." clara menarik lenganku. "aku tak bersikap seperti itu !" aku melepaskan tangannya kasar. "ku rasa kita benar-benar harus menyelesaikan semua malam ini bells ... sebelum mum terlalu parah karena perilakumu." tegas clara. aku terdiam sejenak, sungguh sulit untuk menegaskan hatiku. demi Tuhan, aku tak ingin mum terluka karena kekonyolan yang terjadi akhir bulan ini. tetapi mengapa rasanya mum selalu membuat aku harus melukainya ?? dan membuat aku harus memasang telinga, mata, dan semuanya menjadi baja ketika harus menangani clara yang memaksa dan mendramatisir suasana seolah-olah aku telah memasang tali di atas pohon mapel di belakang rumah atau telah menyiapkan racun tikus di atas meja kamarku. aku tak setolol itu tentunya !! meskipun aku tahu, keinginanku untuk hidup kian menipis tiap detiknya. "apa yang harus kita selesaikan diatara kita, cla ? aku sedang tak ingin berdebat. tak ada yang memulai, jadi tak ada yang harus diselesaikan !" tegasku, marah. "bukan diantara, bells ... tapi dirimu." ujarnya lirih, nampaknya ia cukup tahu bagaimana perubahan sikapku ketika aku marah. "jangan katakan kalau kau akan mendakwaku setengah gila atau apalah namanya !" geramku, aku memang masih sangat tersinggung ketika sepulang sekolah minggu lalu dengan tak sengaja clara menyeru bahwa aku sinting. "berusahalah jujur dan menerima yang terjadi bells ..." clara tetap memaksa. aku melihat matanya dalam, mata yang sama persis dengan mataku, namun nampaknya mataku lebih bengis, dan lebih redup akan aura kehidupan. akhir-akhir ini. nothing eternal. "jangan buat aku harus menonjokmu dulu agar kau bisa menutup rapat mulutmu !" erangku. "oh tidak, bells ... aku hanya ingin kau membuang sedikit rasa gengsimu, mari berbicara hati ke hati." ujar clara, tulus. demi Tuhan. aku tak ingin satu orangpun di dunia ini termasuk clara melihat aku meneteskan air mata yang telah ku tahan sejak tadi. tak seorangpun berhak melihat kerapuhan dan ketololanku ini !! jadi aku harus melakukan segala cara agar makhluk bodoh ini segera keluar dan berhenti melontarkan kalimat-kalimat yang mengikisku menjadi abu yang berterbangan. "cla, aku ingin kau pergi dari sini secepatnya. sungguh ... aku tak ingin menyakitimu." kataku, datar. aku berusaha keras agar suaraku tak terlihat sendu. tapi nampaknya tak ada signal clara akan meninggalkan ruangan ini. ah tidak ... kurasa ia bahkan tak menggubris kata-kataku barusan. betapa tololnya ketika aku harus menyakiti saudara kembarku, yang merupakan bagian dari diriku sendiri hanya demi sesuatu yang sebenarnya sungguh tak penting. kurasa pantas ditambahkan di list betapa tolol diriku. "aku tetap disini." tegasnya. aku tak begitu kecewa dengan kata-kata yang terkuak dari bibirnya yang ranum. aku tahu, sebenarnya ia sangat cemas, ketakutan mungkin. sorot matanya mengatakan demikian. bahkan mungkin ia telah membayangkan esok ia akan terbaring di rumah sakit karena tonjokanku yang menyebabkan rahangnya hancur, gigi gerahamnya lepas, hidungnya berdarah. clara yang malang dan mengambil resiko ... semestinya ia tahu, aku takkan mungkin sanggup melakukan hal itu meskipun aku ingin, sementara melihat dengan baikpun aku tak dapat, yang membuatku harus berkali-kali menabrak pintu hingga mum berniat memasang busa di depan pintu. parah ... aku sama sekali tak tertarik dengan kacamata atau lens yang akan membantu pencahayaan di mataku. menurutku itu hanya akan menambah sisi minus yang sudah mengantre di list tentang kehidupanku. aku menghela nafas berat. menyerah mungkin. ia seperti dad, sangat kaku dan sulit dibelokkan. meskipun hatinya telah ketakutan dengan seribu ancaman yang akan ku lontarkan lagi, tetapi itu sia-sia. clara adalah clara. "apa yang kau inginkan dariku, cla ?" tanyaku. sebuah pertanyaan yang menyimbolkan pengibaran bendera putih barangkali. "aku ingin kau yang dulu." tukasnya singkat. "aku bersekolah bersamamu tiap pagi, aku pulang bersamamu tiap sore, aku makan teratur, dan kurasa kaupun tahu tak ada satu nilaipun yang berubah, kecuali kalkulusku yang memang payah dari dulu." terangku membuang pandangan dari mata clara yang seolah mengintrogasiku. "aku rindu matamu yang sarat akan indanya hidup dan bermimpi akan kekal." aku menelan ludah, kata-kata clara seakan-akan menjadi bom yang meletus di hatiku yang lama terbakar api, dan keadaan ini membuatnya semakin panas, berdebu, sangat menjijikan. "aku tahu bells, semua yang terjadi padamu. kepergiannya membuat suatu perubahan dalam dirimu yang tak kau ketahui apa itu namanya yag membuatmu enggan untuk melihat matahari. yang membuatmu menjalani semua ini tanpa keikhlasan. tetapi kau tak bisa menjalani hidup dengan hati yang mati seperti itu bells ..." "sungguh, kau sangat sok tahu malam ini, cla." hanya kata-kata itu yang dapat keluar dari mulutku yang sebenarnya telah bergetar, upaya menyelamatkan harga diriku dari peluru-peluru yang keluar berentetan dari mulut clara. "aku tak pernah melihatmu mengarungi hujan seperti kemarin, yang ku tahu kau selalu menghindari hujan. tetapi kemarin kau pulang basah kuyup sambil menggigit tanganmu seperti makhluk terkutuk dan menjadikan mum harus memerban luka konyolmu itu, aku rasa kau masih ingat kejadian itu, ha ???" aku merasa seperti tersangka, dan clara adalah jaksa penuntut umum yang terus menerus mengeluarkan pernyataan yang tak dapat ku bantah sedikitpun karena aku memang bersalah dalam hal ini. "hujan membuatku berfikir lebih baik, dan membuatku tenang." sergahku. tanpa ekspresi. "jangan bodoh, aku mengenalmu 17 tahun ... dan rasanya cukup jelas bagiku segala ketololan dan semua kerapuhanmu !! dan tentunya kau tak perlu malu dengan semua itu !!!" tukasnya galak. aku tak menyangka clara dapat berkata seperti itu, aku rasa ia telah mengikis mati semua ketakutan yang tadi menjalari syarafnya. dan berusaha keras untuk menyadarkanku, menampar pipiku keras-keras agar aku kembali ke kehidupan yang seharusnya aku jalani. aku mengangkat kedua alisku. cukup terkesima. "oh ya ???" "kepergiannya membuatmu mendadak gila !! dan kau akan menjadi benar-benar pasien rumah sakit jiwa jika kau masih bersikukuh memendamnya dan tak membiarkanku menarikmu kepada kenyataan kembali !!" tegasnya lagi. kata-katanya benar-benar seperti sembilu tumpul yang menusuk masuk ke dalam jantungku dan menembus punggungku perlahan-lahan. sungguh menyedihkan !! "dia sama sekali tak berarti bagiku, tolol." aku memandang dinding kamarku yang membisu. "kau tolol, kau pecundang. menyebut namanya saja kau tak bernyali !! itu yang kau bilang dia tak berarti ??" "sudah puas kau menghinaku ?? kau menang kali ini cla. dan aku tahu, kemenangan ini adalah yang perdana di hidupmu, kau pantas merayakannya." "sungguh aku tak ingin kemenangan atau kekalahan, aku hanya ingin kau jujur padaku." "pentingkah ?? psikiater saja tak dapat membantuku, lalu apa arti kau ini ??" aku tersenyum meremehkan. "aku hanya ingin kau jujur padaku, dan berhentilah bersikap konyol seakan-akan tak ada yang peduli padamu !! satu lagi, berhentilah menahan air matamu !!" aku memekik pelan, aku tak berharap clara mendengarnya. bagaimanapun juga aku telah berusaha membentengi diriku, kalaupun pertahananku jebol malam ini, itu tidak terlalu buruk. well ... aku telah berusaha. mungkin keberuntungan sedang menyelimuti si tolol clara. dan aku bersumpah, ini adalah pertama dan terakhir dalam hidupku. air mataku membasahi pipi merahku. dan aku tahu dari mata clara terpancar kepuasan yang takkan terlupakan sepanjang hidupnya. "aku rasa lebih baik air matamu mengalir seperti itu." ujarnya. "diam tolol." tegasku. "cepat katakan, apa yang terjadi." ia kembali memaksa. "diam kau." "baiklah, sekarang memang giliranku diam, dan kau menjadi pembicara." suasana hening sejenak. aku mengatur nafasku pelan-pelan. membuangnya sia-sia. kurasa malam ini aku harus jujur kepadanya. karena itu adalah satu-satunya jalan untuk mengusirnya dari ruangan ini. "kau pikir mudah melawati semua ini cla ?? ketika kau terbiasa akan sesuatu hal, dan kemudian hal itu pergi begitu saja ... meninggalkan aku dengan sejuta harapan dan air mata yang selama ini ku simpan rapat-rapat. kau pikir mudah mengubah senyumku yang lebar menjadi tangis yang menderu-deru ??? dan kau tahu, ada sesuatu yang membuatku gila hidup di imajinasiku, aku tak tahu itu apa dan mengapa ada. sebuah kemustahilan yang kelas-jelas ku ketahui dari awal. mungkin bukan hanya kau yang berfikir aku tak waras, sesungguhnya aku menaruh curiga demikian, aku terlalu kacau kali ini ..." kataku penuh dengan kehancuran. "tapi kan kau ..." "diam !! aku pembicaranya !!" potongku segera. "oh baiklah ... sorry ..." ungkapnya penuh sesal. "kau tahu betapa sulitnya aku bernafas akhir-akhir ini ?? tiap detik berlalu seperti neraka yang tanpa ampun menjilatku dengan lidah apinya yang tak ku ketahui berapa celsius suhunya !! lalu aku harus merasakan lubang yang menganga lebar dalam dadaku seolah jantungku telah dicuri orang padahal jantungku masih berdetak seperti biasanaya !! kehampaan yang menyelimutiku dalam kegelapan yang memburu sungguh tak dapat ku hadapi hanya dengan menangis di rumah !! kekecewaan ini benar-benar membunuhku ... apakah kau pikir waras ketika kau memilih menyiksa diriku sendiri dengan air hujan dan apalah aku tak tahu namanya ?? aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, aku begitu kecewa dengan aku dan semua kekacauan dalam pikiranku, segala kelemahan dan kerapuhanku !! mungkin otakku juga terlanjur terancang menjadi sesuatu yang menjijikan. aku berusaha tidak memikirkannya, tetapi tetap mengingatnya !! kenangan-kenangan tolol itu ... dan aku harus membuat diriku sadar kalau aku berdiri sendiri disini !! membuatku sadar kalau aku memerlukan orang lain ... dasar kau ... puas kau cla ... ku rasa sekarang aku sangat membencimu." aku menangis. aku tak tahu seperti apa suaraku, memalukan. clara memelukku erat sekali. -end- intinya ??? silahkan disimpulkan ... (aku juga menyimpulkan, karena aku menulis ini tanpa kesadaran penuh, maav apabila ada yang kurang berkenan) pertanyaan yang fantastik, adakah sosok C L A R A ??? menarik, menampar, seseorang untuk kembali menyusuri kehidupan nyatanya ... amazing ... for me. hhaa ...

ingin

aku ingin Menembus jelaga. Mengarungi seberapa panasnya. Ingin menembus lapisan ke berapa? Dalam sebuah petualangan? Jika memang merupakan garisan Tuhan? Mengapa harus menyakitkan? Siapa yang ingin merasakan? Rasanya terbakar api menyala? Cinta yang tak pernah dapat dimengerti. Aku pun hanya yang biasa. Yang tak bisa tahu, Apa dibalik tabir itu? Apa disana? Aku hanya selaksa gerikil kecil. Yang senantiasa mengikuti arus sungai. Saat jernih, ku menikmatinya. Tapi ketika keruh, aku pun tetap menjalaninya. Mungkin aku memang yang termunafik. Yang tak pernah bisa jujur pada rasaku. Dan aku pun tak pernah tau, Kemana ku bawa kemudi ini? Aku hanya sebatas masih mencari. Dimana jati diri. Dan dimana aku bisa tahu. Apa itu hidup? Dan bagaimana untuk hidup? Tak menjadi benalu. Tak menjadi pengganggu. Tak menjadi penumpang. Tak menjadi perusak. Bintang tanpak terang… Ketika ku tengadah kesana, Mencari sebuah jawaban. Atas rangkaian mimpi, dan semua yang ada di hidupku. Menggugat randuh… Tersungkur di sekat kebisingan… Atas semua yang menderit kalbuku… Pengoyak batinku. Melepas temali pati yang terikat. Yang dirasa akan selamanya. Tetapi mengapa mengendur tiba-tiba? Sungguh aku tak mau menjadi penyebabnya.

Ralia Rosseline :)

Malam ini Tuhan menciptakan satu set gelas. Terdiri dari 3 gelas bertangkai yang jernih. Lalu satu teko yang cantik pula. Setiap kali ada sebuah acara, ketiga gelas dan satu teko itu selalu bersama. Hingga suatu malam, digelar pesta megah, lampion bergantungan memancarkan cahayanya yang sayu, angin berhembus tenang. Pelan, membawa seketika. Seorang tamu melihat teko itu, memintanya. Dan membawanya pergi. Tiga gelas tertinggal di atas meja. Hari-hari berikutnya gelas-gelas itu mengonggok kosong tak berdaya. Bagaimana air bisa didapatnya ? tak ada lagi sang teko yang setia menuangkan teh hangat atau minuman semacamnya. Nihil. Waktu memanglah roda yang selalu berputar dan tak pernah berhenti. Dinginnya malam mengikis gelas-gelas itu, teriknya mentari yang menyusup mengungkung gelas-gelas itu. Hingga pada suatu titik yang merambah menjadi sebuah garis retak, yang menghancurkan gelas-gelas itu menjadi pecahan-pecahan kaca. Yang menampung hujan ketika datang, melukai orang ketika menginjaknya ? apakah ini keinginan mereka ? sedangkan mereka sendiri terpecah menjadi beberapa bagian dan tak lagi utuh ?? jelas sekali mereka para pecahan kaca tak menginginkannya ! tetapi siapa yang hendak memungut mereka ? siapa yang ingin memungut pecahan kaca yang meskipun disatukan takkan menjadi sesuatu yang utuh ... Rosa. Sekali lagi aku mendentumkan nama itu. Oh Tuhan, andai saja aku bukan yang bernama Ralia. Andai saja aku Ebony, aku Shelly, aku Natalie, aku, aku, aku ... siapa saja lah, asalkan jangan Ralia Roseline. Aku masih mengingat ketika malam itu aku melompat dari jendela kamarku untuk mengakhirinya. Namun tak berakhir. Ah tentu saja mereka selalu berupaya membuat diriku hidup meskipun aku tak ingin. Bagaimana mungkin Tuhan bisa sayang kepadaku ? sedangkan untuk mensyukuri setiap jengkal nafas yang diberikanNya kepadaku saja nihil. Aku tak mencerca ataupun menuntut sedikitpun ketika Tuhan memberikan semua ini. Bagaimana jika kalian menjadi mengetahui sesuatu hal yang telah diketahui pengakhirannya ?? hem.. sulit dibayangkan. Rosa. Aku benci menjadi Rosa. Aku mengetahu pengakhiran dari semua ini, tapi haruskah aku berpura-pura buta ? berpura-pura tuli ? dan berpura-pura tak bernurani ? lalu tetap melangkah ke depan dengan segalanya, hanya dengan landasan aku pasti senang, aku pasti gembira, dan aku membayarnya dengan kehancuran pada ujung jalan yang tengah ku lalui saat ini. Hal ini membuatku berhenti, terduduk, menyandarkan kepalaku sejenak. Adakah satu cara untukku lari ke belakang. Cakrawala. Dimana dirimu. Mata angin. Bawa aku kembali. Sedangkan setiap aku melangkahkan kakiku maka seketika jalan yang kulalui akan terhapus dengan sendirinya. Terhapus menjadi hamburan titik-titik yang menyebar entah kemana. Lalu bagaimana ? aku tak memiliki sayap, aku tak dapat terbang. Haruskah aku tetap berjalan ke depan meski aku tahu semua yang akan ku temui di depan sana ? haruskah aku berpura-pura menjadi tak tahu ? atau aku berhenti di titik ini dan diam mengalah (baca : pecundang). Tentu tidak ? OH Tuhan ... berikan aku satu permintaan. Aku meminta hidupku ini kembali ke awal sana. Maka ketika aku tahu jalan yang telah ku lewati takkan bisa ku lalui lagi, aku akan lebih berhati-hati. Tetapi permintaanku itu terlalu tak adil bagii semua. Baiklah. Mungkin inilah yang disebut takdir. Menjalaninya adalah sebuah keharusan, meski kita tak ingin. Biarkan aku tetap melangkah, semoga di sana akan ku temui keajaiban yang membawa semua ini menjadi sesuatu yang lebih baik. Aku tersenyum. Lalu melangkahkan kakiku. Kututup mataku perlahan. Aku merasa melayang di udara, cukup lama. Aku merasakan angin kasar menyayat kulitku. Deru teriakan dimana-mana. Aku tak melihat sang teko kembali. 2 gelas yang lain hanya diam membisu menahan pedih. Hingga aku merasa tak merasakan apa-apa lagi di dunia ini, bau menyengat seperti karat menohok indra penciumanku yang mulai melemah, aku ingin sedikit membuka mataku, aku melihat pecahan-pecahan kaca bertinta darah dimana-mana. Aku masih tersenyum ... Lihat apa yang akan ku temui setelah massa ini ...

remember it begins ...

langit. ketika langit itu tak seindah langit kemarin ? adakah yang bisa kita lakukan ? aku. tak ada yang bisa ku lakukan selain menunggu kembali. menunggu langit itu kembali indah seperti kemarin. meskipun itu suatu ketidakpastian yang sangat utuh :) jatuh. jatuh adalah hal yang pastinya akan dirasakan oleh setiap insan manusia. jatuh adalah yang mengajari kita bagaimana untuk lebih waspada. jatuh mengajari kita bagaimana untuk bertumpu lebih lama. aku. aku pernah jatuh. bukan sekali, duakali, atau tigakali. untuk yang kesekian kali. ku patrikan dalam degup jantungku sendiri. untuk tetap berlari ketika darah mengucur perih. karena ketika aku tetap berlari, aku akan menjadi manusia yang lebih kuat untuk berpijak disini. luka. luka bukan suatu hal yang bisa kuta tanggapi hanya secara duniawi terkadang luka rohani lebih perih dari sekian luka duniawi. aku. ya, pastinya aku juga pernah merasakan luka. ketika aku tetap berbicara, namun tak ada makna. ketika aku berlari, namun tak kurasa aku diam. ketika aku bernafas, tak merasakan sejuknya udara yang ku hirup. hampa. ini semua berkaitan dengan hampa. perasaan kosong yang terlalu mematikan hasrat untuk segalanya. sangsai memang. ketika hampa bertaburan di padang hati yang luka. serasa hanya ingin terus berbaring menyelami betapa sakitnya hati yang ada. tanpa ingin beranjak atau kembali meniti bianglala. kecewa. mata tombak utuh menghujam jantung hati. ketika keinginan kita didapuk ketidakpastian. atau ketika apa yang kita harapkan tak menjadi nyata ...

Wednesday, February 8, 2012

begin

I just saying "Hi" ...
long time no see on this blog ...

begin that moment, i m so uninteresting for writing something ...
though i like writing ...

judgement.

that the worst word which I hate.

everything will be Ok. although Im alone, but Im not lonely.

Tuesday, January 24, 2012

7 Statement that I didn't like


"Sometimes, there are some things in human thought known only to that person and God. and it's beyond our ability even if you can understand other people's thinking..."

mungkin ini sangat menjengkelkan untuk kalian semua.
yah. inilah aku. yang lain bisa bersandiwara, aku apa adanya #eh (malah ngiklan)

oke, kutipan diatas bukan semata-mata pamir english ya. itu ada maksutnya. heheh ...
terkadang, ada sesuatu hal pada pemikiran manusia yang hanya diketahui manusia itu dan TUhan, dan ini di luar kemampuan kita meskipun kamu atau anda bisa mengerti pemikiran orang lain ...
yak. jadi begini, mungkin salah satu dari anda merupakan orang yang bisa mengerti pemikiran orang lain di sekitar. itu jadi hal yang ngga nyaman banget ketika orang itu lagi mengguma hal-hal yang ngga pengen kalian denger atau tahu kan ?

tapi inget, Allah itu ada. dan ngga semua hal bisa kalian ketahui. karena terkadang, hal itu hanya milik Allah. right ?

oke jangan jadi seseorang yang merasa paling tahu lantas tak mau tahu, kawan ...
human thought is alive, right ?
bisa saja seseorang berfikir A, besok B, atau C. begitupula sengan perepsi mereka ... ketika mungkin aku tak sepaham denganmu sekarang, itu tidak berarti aku tak kan pernah sepaham denganmu kan ? ini adalah caraku untuk mengerti kehidupan. ketika kau merasa menjadi seseorang yang diinginkan semua orang, maka itu juga saat dimana kau harus mengerti arti memiliki dengan cara yang lebih bijaksana.

mengapa aku memilih sendiri ?

aku tak mematok harus orang tenar yang memilikiku, aku tak mematok seseorang populer yang harus memilikku. bukan. bukan semua ini yang ku cari. populer dan tidak populer itu urusan yang kesekian. tetapi sikap, pemikiran, main set. itu pertimbangan.

aku pengen ngejabarin beberapa statement-statement yang sering dikeluarkan lelaki ...

1. "Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku, ketika diluar sana banyak orang mencintaiku ..."
aku hanya memandang statement ini penuh dengan kenaifan yang pamrih :)

2. "Haruskah aku membuatmu merasakan rasa kecewa yang aku rasakan ?"
aku hanya memandang ini sebuah dendam ... ketika kita mencintai, itu berarti kita siap untuk dilukai. karena semakin besar kita mencintai, berarti semakin besar kita akan terluka ... pepatah klasik.

3. "Kamu hanya akan merasakan galau, ketika aku meninggalkanmu."
aku hanya memandang ini sebagai serapah yang sangat sangat meremehkan orang lain. hey :) aku tak selemah itu ... no clever one said that he's clever. just remember it.

4. "Aku sudah mengerti gagasan orang lain dan dirimu, dan itu berbeda dengan gagasanku."
aku hanya memandang ini sebagai apa ya ... rasanya mungkin anda terlalu menutup mata pada badai yang mungkin bisa menghantam anda dari segala arah.

5. "Mereka membuangku, dan disana ada yang merindu."
entah mengapa aku tidak begitu suka dengan kata membuang. rasanya ... kita sudah menghargai seseorang, namun penghargaan kita yang tidak dihargai. jadi siapa yang sebenarnya membuang ?

6. "AKu takut terperosok ke lembah hitam ketika kamu pergi ..."
dibelakang lelaki sukses ada wanita hebat. dibelakang lelaki rapuh ada wanita apa ? ini sebuah tuntutan, hai Adam, kalian yang akan menaungi aku (Hawa) sedang untuk apakah aku mempertahankan para Adam yang sudah jelas merasa tidak bisa menanungi dirinya sendiri ? maka aku akan berfikir dia tidak sanggup menaungiku :)

7. "Aku lelaki bodoh, jadi aku selalu membuat kesalahan."
bukan orang bodoh yang selalu membuat kesalahan. tetapi orang yang berdiri di tempat tanpa mau melangkah maju. itu bukan suatu trik bagus untuk mengambil hati seorang Hawa ? tepatnya diriku, aku tak suka orang sok juga orang rendah. masih banyak cara untuk merendah hati, bukan merendah diri.

Hey BOY.
my name is Risda Amelia Putri Nasution.
aku bukan gadis spesial atau gadis yang bisa selalu mengucurkan kebahagiaan di atas ubun-ubun kalian.
aku juga bukan seseorang yang harus selalu mengerti perasaan kalian. sedang kalian samasekali tak mencoba mengerti perasaanku.
boy, seseorang yang telah berpengalaman tak akan banyak berbicara, dia hanya akan menerapkan dalam kehidupannya, dan membiarkan orang lain belajar ... ini hanya sedikit gagasan dariku yang mungkin masih minim pengetahuan. mohon pencerahan dari berbagai pihak.

ini untuk memudahkan.

aku membenci orang yang tak mempercayai dirinya sendiri, aku benci dengan seseorang yang terlampau percaya diri karena itu hanya akan membuatnya lupa pada Allah.

aku mempunyai pilihan dan pendapat sendiri ...

aku independent.

I am a houselight. everyone, when you need a help, I will help you as I can did.

Regrads.

maaf tidak bermaksud menyinggung. aku hanya mengungkapkan sesuatu yang kurang ku suka, dan mohon yang membaca jangan mengatakan ini kepada ku.