Hey amelie, this is your first.
This is my first turn. I know and
o realistic of my destiny. Oh let me correct it, its should be ‘our’, not for
‘my’. I have heart of stone. That’s song of Iko. I don’t know why I am so happy
to listen that when I am writing about you exactly. People said I’m an
arrogant, wrath, gluthonny. Do you have any something badly ? fill my worst
list. Yes, I’m bad. I’m sorry for that. I have a perfect man maybe. He is just
mine. But, I never tired for making ... he feels uncomfortable to live with me,
huh ? No, he never tired for that. Better you trust me, I will replay that, HE
NEVER TIRED WITH ME !!! YES. ITS MY WISH. SOMETIMES IT IS NOT THE FACT. And I
have to realictics.
Sepenggalan english amatir yang
membuka tulisan ini. Aku bahkan tak mengerti harus memulai ini dari mana semua
ini. Hari ini, 24 Desember 2012. So perfect. Todays damn sexy. Ah benci. Ah ?
mengapa harus membenci ? for what ? nothing for that. Ah sudah lupakan. Aku
sudah lama tak menulis. Barangkali tulisan yang kemarin hanyalah posting dari
beberapa tulisanku yang lama. Yah, mungkin demikian. Emh. Begini, menulis
adalah sebuah pelarian bagiku. Jahat bukan ? yah, terserah kalaian ingin
berfikir apa emang demikian. Aku suka menulis tapi entah mengapa aku begitu
malas melakukan hal yang ku sukai, bahkan. Tak seharusnya demikian untuk orang
yang normal. Baiklah, mungkin aku tidak normal ? terimakasih. I have a perfect
man and I want people know it. Aku punya dia yang sangat sempurna untukku dan
aku ingin semua orang tahu bahwa aku mempunyai orang sempurna di sisiku. Tetapi
tak mengerti kenapa ... why ... we just so different. Mengapa kita begitu
berbeda, Ya Tuhan ? Ya Allah ? aku ingin tahu seberapa beda Tuhan dan Allah.
Dosakah aku berkata demikian ? tak taulah. Aku hanya sekedar berusaha
mengetahui bahwa tak seorangpun berhak menghakimi dan mendakwa mana dosa dan
seberapa besar dosa itu. Hanya Allah yang maha mengetahui. Hanya Tuhan yang
boleh menghakimiku ...
Sayang, aku tahu, akulah yang bersalah. Setiap tahun, kuhabiskan sebulan untuk berpuasa kepada Tuhanku, kau setia menemaniku. Ikut serta didalamnya. Lalu kuhabiskan berlebaran selama hampir sepekan dengan keluarga besarku. Ya tanpa dirimu. Lalu mengapa ? ketika kau meminta 4 hari untuk natalmu aku begitu kejam ? aku seketika berubah menjadi monster yang sangat kejam yang begitu berhasrat memonopolimu. Tapi tenang, aku akan selalu dan tetap belajar. untuk saling melengkapi, saling menghormati, mengasihi ... semua seperti apa yang kita rencanakan :)
Sesungguhnya aku malah semakin
tak memngerti apakah yang ku rasakan ini baik atau sebaliknya. Di kala hubungan
kita akan berjalan menjadi setahun berjalan bersama. Aku masih merasakan
perasaan yang sama seperti ketika awal saling mencintai ketika kita malah belum
saling mengukir luka di hati masing-masing. Malah kurasakan ini terlebih,
berlebihan. Aku tak bisa bernafas. Aku tak bisa aku tak bisa. Begitulah yang ku
rasakan, yang ku renungkan. Ku habiskan waktu untuk menonton banyak film di
rumah sayang, aku ingin sekali mengalihkan perhatianku. Oh tidak, tentu bukan
agar aku melupakanmu, tapi agar aku tidak mengganggumu dan membuat ini semakin
keruh. Aku sama halnya dengan dirimu. Aku tau kita seperti bercermin. Kita
sama. Tak berbeda. Ketika aku merasakan rasa sedih perbedaan ini, aku tahu
sesungguhnya kau juga akan merasakan kesedihan yang sama bukan ? tetapi aku tau
kau tak sepengecut diriku. Kau akan tetap terbungkus dirimu yang tenang dan
selalu menghadapi semua dengan dingin. Heroinku. Aku merasakan dunia ini akan
berakhir hanya karena kau tak sedang bersamaku.semua kegiatan yang ku lakukan
akan bermuara padamu. Semuanya. Semuanya. Tak satupun tidak. Sebeginikah aku
mencintaimu ? aku membenci orang-orang ini, mereka selalu mengatakan aku sedang
merajut luka yang semakin besar. Mereka mengatakan aku sedang merakit bom yang
akan meledak pada waktunya nanti, hey kalian ! aku hanya ingin kalian mengerti,
bahwa aku menjalani hari-hariku dengan kebahagiaan yang menyedihkan. Aku sampai
tak tahu harus mengkatagorikan kebersamaan kita ini adalah kebahagiaan atau
pesakitan yang kita poles dengan senyuman.
Ya Allah, Ya Tuhan. Tahun ini
adalah tahun pertama. Tak seharusnya aku menghadapi tahun pertama ini dengan kerapuhan
yang demikian rapuh. Masih ada tahun-tahun di depan yang harus dan menuntut
diirku untuk dilalui. Seharusnya aku mempertebal lapisan ini berkali lipat
dengan baja.
Aku mencintainya. Alasanku untuk
tetap tegar berjuang. Di ujung pohon natalnya, akan ada ketupat lebaran. Karena
didalam diriku, ada dirinya. Dan didalam dirinya, ada diriku.
ANYWAY ... MARRY CHRISTMAS FOR MY GOOD BOY, PANJI ARYO TEGAR PRAPANCA. I LOVE YOU SO DAMN ... TOO MUCH. I'M FINE, IT'S GIFT, I HAVE TO THANKFULL.