Saturday, February 11, 2012

ingin

aku ingin Menembus jelaga. Mengarungi seberapa panasnya. Ingin menembus lapisan ke berapa? Dalam sebuah petualangan? Jika memang merupakan garisan Tuhan? Mengapa harus menyakitkan? Siapa yang ingin merasakan? Rasanya terbakar api menyala? Cinta yang tak pernah dapat dimengerti. Aku pun hanya yang biasa. Yang tak bisa tahu, Apa dibalik tabir itu? Apa disana? Aku hanya selaksa gerikil kecil. Yang senantiasa mengikuti arus sungai. Saat jernih, ku menikmatinya. Tapi ketika keruh, aku pun tetap menjalaninya. Mungkin aku memang yang termunafik. Yang tak pernah bisa jujur pada rasaku. Dan aku pun tak pernah tau, Kemana ku bawa kemudi ini? Aku hanya sebatas masih mencari. Dimana jati diri. Dan dimana aku bisa tahu. Apa itu hidup? Dan bagaimana untuk hidup? Tak menjadi benalu. Tak menjadi pengganggu. Tak menjadi penumpang. Tak menjadi perusak. Bintang tanpak terang… Ketika ku tengadah kesana, Mencari sebuah jawaban. Atas rangkaian mimpi, dan semua yang ada di hidupku. Menggugat randuh… Tersungkur di sekat kebisingan… Atas semua yang menderit kalbuku… Pengoyak batinku. Melepas temali pati yang terikat. Yang dirasa akan selamanya. Tetapi mengapa mengendur tiba-tiba? Sungguh aku tak mau menjadi penyebabnya.

No comments:

Post a Comment