Friday, September 20, 2013

sedikit renungan tentang "cinta"


they are not one to be pitied when they changed theirself for the sake of love. nor is it to be an extra in their own life. when we want to think more ... and more.
we are created with our each attitudes. its different. but the feelings of affection and love will make us nicer to people we care about, people we love."it's not a change because of love. it is the kindness of love."but when the feeling of love is lost, then we will be ourselves again. then what? it is the reason, why in the future married life, all religions ask us to maintain and foster our feelings of affection and love. because of that feelings, we will give others the goodness of being in love  This is just a little musing on the essence of love is not changing, but gives goodness  be sure..


APAKAH IYA CINTA MERUBAH ?
APAKAH IYA KITA BERUBAH DEMI CINTA ?
MANA YANG BAIK ?
MANA YANG BURUK ?

tak akan ada habisnya pada kedua pertanyaan terakhir. seperti halnya kita yang tak henti bersyukur ketika mengingat betapa banyak anugerah yang sudah terjadi selama beberapa tahun seiring dengan kehidupan kita. tetapi hal ini juga seperti halnya ketika kita tak henti mengeluh ketika mengingat betapa banyak doa yang merasa 'tidak' dikabulkan.semuanya hanya bisa dijawab oleh diri kita masing-masing. bukan orang lain atau hanya sekedar tulisan, termasuk tulisan ini.

aku sempat bertanya ketika ia berubah. aku bertanya kepada siapa saja tempatku bisa bertanya. semua orang aku tanya. dan mereka hanya menjawab apa ?

"sudahlah mel, kamu harus menerima""ini kenyataannya, terus kamu mau apa""ini takdir Tuhan"

semua itu bukan jawaban bagiku. itu hanyalah penenang. aku sedang kehilangan heroin yang ku buat dengan tanganku sendiri dan ku peruntukkan untuk diriku sendiri. ketika heroin itu tak lagi ada, mereka memberikanku penenang untuk kembali berjalan tanpa heroin sekalipun. seperti sakitnya rehabilitasi. mengguncangkan pikiran.
aku tak berhenti bertanya, tak ku dapatkan jawaban dan aku akan terus bertanya. sampai ku dapatkan jawaban yang mampu merasionalkan pikiranku.

berfikir tentang sebuah opini, kerap kali aku berfikir menggunakan hati, tetapi ketika ku tanyakan kebenaran opini aku tak bisa begitu saja menerima tanpa lisensi dari kecerdasan otakku. maka bersyukurlah.

aku tak henti bertanya kepada manusia-manusia di sekitarku. bahkan aku bertanya kepada Tuhan. Tuhan menjawabnya. Tuhan ingin kau tahu. hanya saja aku kurang peka untuk tahu 'lebih awal'. setidaknya aku mengerti dan memahami sekarang, bagaimana dan apa cinta itu menurut versiku.

Tuhan tak kehabisan cara untuk menciptakan setiap manusia yang ada di dunia ini dengan 'perbedaan' kekecil apapun perbedaan yang ada. tetapi kita semua meyakini bahwa tidak ada manusia yang benar sama. semuanya berbeda. fisik, pikiran. dan tiada Tuhan menciptakan kita berakal jika tidak untuk berfikir dan menemukan bagaimana hakekat dunia dan bagaimana kebenaran yang ada di dunia ini. sesungguhnya Allah SWT Tuhanku tak akan menunjukkan kepadaku mana kebenaran dan keburukan kecuali aku tak berfikir dan menggunakan akal yang sudah dianugerahkan sebelumnya.

sesungguhnya cinta tak pernah merubah kita dengan paksa. dan orang yang berubah karena cinta bukanlah orang yang patut untuk dikasihani ... ia sama sekali tidak menjalani hidupnya di dalam figura. ia menjalani kehidupannya yang nyata, dan adanya cinta dan kasih sayang akan memperindah kehidupan tersebut.

ha ? maksudnya ?

mari berfikir ... ketika kita hanya sebagai seorang yang belum mengenal. kita akan acuh. ya, karena kita lahir sendiri-sendiri. Tuhan menciptakan kita satu per satu sendiri. ketika kita mengenal seseorang sebagai teman, kita akan berusaha bersikap baik sewajarnya. tetapi ketika kita mengenal orang tersebut menjadi seseorang yang kita cintai dan kita kasihi. bagaimana kita bersikap ? apakah iya masih seperti 'teman' ? tidak bukan ? kita akan lebih perhatian, lebih mengasihi, dan menyayangi orang tersebut, sampai kadang kita tak sadar menjadi seseorang yang lain hanya untuk membahagiakan orang tersebut.
hal itulah yang bukan merupakan suatu perubahan. tetapi itu adalah kebaikan cinta. kebaikan cinta di dalam hidup kita. tak ada gunanya mengingkari hal tersebut. sekalipun hal itu tak lagi berlanjut, tetapi kenyataan itu pernah terjadi.

lalu apa terjadi ketika perasaan cinta itu hilang ?
kita akan bekata seolah-olah kemarin kita dibodohi cinta. kita menyalahkan cinta. menyalahkan semua hal lemah yang kita lakukan adalah hanya saat kita sedang diperdaya oleh cinta. demikianlah... begitulah manusia. ketika kita mengusahakan hal terbaik termasuk menjaga sikap agar tidak menyakiti pasangan adalah bukan bagian dari kebodohan akibat perubahan karena cinta. hal itu hanya akan difikirkan oleh orang-orang yang gagal mempertahankan perasaan cintanya dan tak mau berfikir lebih dalam ... memanglah kita dengan sikap masing-masing kemarin. lalu apa yang berbeda ? kemarin aku dibalut cinta ... dan sekarang tidak. sehingga aku hanya menjadi aku tanpa cinta. mungkin seperti itu hakekatnya.

mengapa demikian ?
itu adalah sebab mengapa semua agama menuntun kita untuk saling mengasihi dan mencintai sesama manusia, selebih dari itu, dalam kehidupan berumah tangga, semua agama menuntun kita untuk saling memupuk perasaan sayang dan cinta kepada pasangan. karena ketika cinta itu hilang, maka kebaikan cinta itu tidak dapat kita rasakan lagi, semuanya akan menjadi hal buruk dan saling mencari kesalahan dan siapa yang bersalah ...

cinta siapa yang tak tertangguhkan ? cinta ibunda kepada anaknya.
tak semua ibu memang. tetapi seharusnya semua ibu demikian.

sejelek-jeleknya perilaku seorang ibu kepada orang lain, ia akan berperilaku baik pada anaknya. seegois-egoisnya seorang ibu, ia akan mengalah untuk anaknya. bahkan ada seorang ibu yang rela tak mengenakan sesuatu yang wah hanya untuk anaknya. itu bukan sekedar pengorbanan tanpa alasan.

tetapi semua itu karena apa ?

CINTA.

ya, karena seorang ibu mencintai anaknya. ia rela berubah menjadi siapa saja dari siapa dia sebenarnya. cinta memberikan kebaikan menganugerahkan kasih sayang ... Tuhan menganugerahkan sikap keibuan untuk setiap wanita yang ada di dunia ini ? dimulai dari ketika kita masih kecil ... kita akan sangat excited bermain dengan boneka, dan boneka itu akan berperan sebagai anak kita. sadar tidak sadar, kita memiliki jiwa dan sikap keibuan. sikap keibuan tersebut yang harus dipupuk terus menerus agar tak putus. dengan apa ? memberikan asi kepada anak, mengasuh anak, dan semuanya. sesungguhnya tak ada yang tidak dijelaskan oleh Tuhan tanpa terkecuali. Tuhan menjelaskan bagaimana asal, bagaimana cara, dan untuk apa bagi kita yang mau berfikir ....

sebelum kita semua kehilangan. jagalah cinta-cinta yang ada di hati kita semua. dan rasakan dengan ikhlas kebaikan dari rasa cinta itu :)

renungan saja :)

No comments:

Post a Comment